Setelah melihat Cerita di Balik 10 Tiket Film Indonesia dan Cerita di Balik 20 Tiket Film Indonesia, saya pun mulai berfikir... Gila, apa yang
saya lakukan sudah sejauh itu. Saya belajar menulis tentang bagaimana rasanya
jadi penonton, blak-blakan, apa adanya, ternyata hasilnya begitu.
Kadang saya kesel, udah capek-capek ke bioskop
ternyata yang ditonton hasilnya nggak sesuai dengan yang diharapkan.
Kadang-kadang seneng, ada film yang di luar dugaan justru bagus. Bener-bener
yang namanya nonton film Indonesia itu disesuaikan dengan kondisi psikologis
kita saat menonton.
Kali ini saya memotret lagi tiket-tiket yang saya
kumpulkan usai menonton film Indonesia. Uniknya, saya kehilangan link foto
tiket saat sedang menonton Adriana dan
Taman Lawang. Lupa saya simpan dimana, dari kemaren saya cari tapi kok
nggak ketemu-ketemu. Alhasil saya coba memotret ulang kondisi terakhir tiket tersebut. Hal ini saya lakukan dalam rangka menyimpan
kenang-kenangan, saat saya mengerjakan program #1001TiketFilmIndonesia.
Tiket ke..... = Berarti kondisi saat awal tiket
dipotret
Tiket ke-30 (Sagarmatha)
Tiket ke-29 (Eyang Kubur)
Tiket ke-28 (Sokola Rimba)
Tiket ke-27 (308)
Tiket ke-26 (Bukan Hanya Mata ke Tiga)
Tiket ke-25 (Noah)
Tiket ke-24 (Make Money)
Tiket ke-23 (Ada Apa Dengan Pocong)
Tiket ke-22 (Taman Lawang)
Tiket ke-21 (Adriana)
Sejauh ini, program #1001TiketFilmIndonesia
berhenti di film ke-45. Saya terlewat beberapa film, antara lain:
1. Isyarat
3. 12 Menit
5. Mentari Dari Kurau
6. Street Society
7. Comic 8
8. Cinta Pertamaku
9. Retak Gading
10. Killers
11. The Right One
12. Hantu Anak Rumah Prapanca
(Gelumbang, 1 Maret 2014)
Comments
Post a Comment