Trans Studio Mall XXI


Hari ini (11 Januari 2014) saya melakukan perjalanan ke Bandung, menggunakan Kereta Api Argo Parahyangan, berhenti di Stasiun Bandung. Habis itu saya jalan kaki ke Masjid Raya (Bandung), untuk melaksanakan Sholat Maghrib. Setelah hujan reda, saya naik angkot yang ada tulisan BSM menuju Trans Studio Mall. Tujuannya tak lain dan tak bukan, untuk menonton film Indonesia. Harapannya, minimal 1 film berhasil saya tonton selama di Bandung ini.


Karena kelamaan nunggu hujan reda, saya nggak nyadar bahwa jam menunjukkan pukul 8 malam. Saya nggak sempat lagi ngecek website, pokoknya berangkat. Namanya angkot, pasti terjebak macet. Alhasil saya sampai XXI jam 21.00 WIB.

http://on.fb.me/1dlXAoi
Nyesek banget saya, ternyata yang tersisa hanya film barat. Film Indonesia yang masih bersisa di tayangan malam minggu ini adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Rencananya saya akan nonton 1 dari 3 film yang rilis minggu ini, antara lain: Sang Kiai (re-release), Pukulan Maut dan Princess, Bajak Laut dan Alien. Tapi saya telat.

Karena telat saya kurang leluasa untuk motret. Gak enak, gak jadi nonton kok malah potret-potret. Kalo saya nonton di pertunjukan terakhir (kalo gak salah tadi film Tarzan), pasti saya ke FrameMagz malem banget. Padahal besok perhelatan acara pemred kami, Meidy Ahmad. Alhasil saya memutuskan kembali ke bawah sambil menunggu Maman Milanisti.

Ternyata di bawah, ada yang namanya Cinema 4D. Waduh, mau nyoba tapi bujet pas-pasan. Lagian ini sudah terlalu malam untuk eksperimen. Tapi yang bikin saya penasaran adalah tulisan "New Movie" dengan gambar karakter Marvel di tiang. Ada pengalaman apa jika nonton film itu dalam format 4D? Hmmm...

Pada akhirnya saya duduk di kursi berwarna biru sambil mikir... Kenapa orang rela menghabiskan waktu 2 jam buat nongkrong di foodcourt atau cafe, ketimbang nonton di bioskop?

#TanyaKenapa


(Trans Studio, Bandung / 11 Januari 2014)






Comments