![]() |
Mau tak mau saya harus memberi alasan, kenapa
Palembang yang menjadi tuan rumah FFI 2014. Palembang adalah sebuah kota di Pulau Sumatera, tepatnya ibukota dari
provinsi Sumatera Selatan. Pada zaman dahulu kala di Palembang terkenal dengan
Kerajaan Sriwijaya, bahkan pada zaman
perjuangan dulu ada kisah tentang Pertempuran
5 Hari 5 Malam, ada legenda tentang Antu
Banyu, dsb. Masih banyak cerita dari kota tua ini yang belum terangkat ke
permukaan.
Selain tentang sejarah masa lampau, beberapa tahun
terakhir di Palembang diadakan perhelatan berskala internasional. Mulai dari Sea Games sampai Islamic Games. Keduanya berskala internasional, yang menjadi bukti
bahwa Palembang mampu menjadi tuan rumah bagi FFI 2014. Enak ngomongnya, kalo
perhelatan berskala internasional saja bisa, kenapa FFI nggak bisa?
Memang ada perbedaan antara acara yang
mengedepankan olahraga dibanding perfilman, tapi bukan tidak mungkin dengan
diadakannya FFI 2014 di Palembang justru lebih memperkenalkan kota ini di mata
dunia. Seperti halnya kontes kecantikan yang diadakan di Bali waktu itu, seingat
saya ada acara di televisi nasional yang menghadirkan kegiatan di balik layar,
sebelum malam final berlangsung. Apakah FFI 2014 bisa seperti itu?
Kita bandingkan dengan acara yang agak fenomenal
beberapa tahun terakhir, katakanlah Indonesian
Idol. Untuk menuju ke malam final acara tersebut, ada beberapa acara lain
yang dibuat agar penonton digiring menuju malam final. Penonton dibuat
berinteraksi dengan idola jagoannya, sehingga pas malam final mereka
berkontribusi lewat social media, sms, dsb. Apa FFI mampu seperti ini?
Saya rasa masih banyak alasan lain, kenapa FFI
diadakan di Palembang. Tapi sementara ini ya, segini dulu.
(Sekitaran Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta / 15
Januari 2014)
Comments
Post a Comment