Sebenarnya ini terjadi saat saya bertandang ke TVRI Sumsel, ceritanya, saya minta pendapat para senior mengenai teman-teman di
komunitas film Palembang, salah satunya DSLR Cinematography Palembang. Mereka sih open jika komunitas ingin membuat pertemuan di sana,
katakanlah, seminggu sekali (mungkin). Hal itu langsung direspon oleh Kak Haeru, yang
langsung membuat program kuliner dengan menggabungkan 2 kamera. Pertama, kamera
broadcast yang biasa digunakan TVRI. Kedua, kamera DSLR yang biasa digunakan anak-anak
komunitas.
![]() |
http://on.fb.me/1dJLfIR |
Kru bisa dibilang sedikit, bahkan jobdesk saya di
sini hanya sebagai tamu. Penasaran, soalnya pengen melihat dari sudut pandang
lain tentang cara kerja Kak Haeru. Sinting bener, dengan kru yang terdiri dari
5 orang mereka langsung beraksi. Pikir saya, mereka memang benar-benar tangguh.
Salut saya!
![]() |
http://on.fb.me/1ly4BEg |
Saya belum tau program kuliner ini akan
ditayangkan kapan, yang pasti, program ini adalah eksperimen. Kak Haeru
memposisikan begini... Untuk kamera broadcast dipakai guna keperluan master
shot, sedang kamera DSLR dipakai untuk yang type shot-nya lebih padat. Tapi
saat kami bawa ke editing malam harinya, kami menemukan kendala di continuity
skintone (kesinambungan warna kulit). Terus untuk DSLR yang nekad memakai
setting HD, ada semacam flicker (bener gak nih tulisannya) di tubuh pemeran. Kak
Haeru sempat pusing dengan situasi itu, saya menemani dia di TVRI sampai pagi.
![]() |
http://on.fb.me/1hqW0Dc |
Besoknya pembahasan mengenai teknologi di TVRI pun
dibahas. Kendalanya kurang-lebih begini, kalo semua spek kamera diarahkan ke
yang benar-benar canggih, terus bagaimana dengan fasilitas penyiaran? Apakah
sudah mendukung dengan teknologi tersebut? Artinya kalo kita mengambil gambar
dengan kamera canggih sekalipun, apakah akan diterima dengan baik oleh pesawat TV
di rumah? Berarti kan masalahnya berkaitan dengan transmisi, dsb. #KayaknyaSihBegitu
![]() |
http://on.fb.me/1cHVRTY |
Penasaran akan seperti apa hasilnya? Soalnya ini
program ada saya-nya. Hehe... Kapan lagi bilang ke emak, kalo saya masuk TV.
![]() |
http://on.fb.me/1iaPONl |
Maaak! Anakmu masuk tipiii!
(Gelumbang, 7 Januari 2014)
Comments
Post a Comment