Mengapa Aku? Film Pendek Yang Unik


Tidak sengaja saat saya mengecek grup facebook Bioskop Indonesia, saya menemukan sebuah link yang berisi film pendek Mengapa Aku? Asli, film ini sama sekali di luar dugaan saya. Kok bisa? Soalnya berisi anak-anak muda yang kumpul dan mendengar nasehat dari seorang Ustadz (katakanlah begitu).


Kenapa film ini unik menurut saya? Film ini membuktikan bahwa satu adegan di dalam keseharian kita bisa dijadikan sebuah film. Ya, bisa jadi film pendek. Saya jadi kepikiran, kalau adegan kita bangun tidur, adegan mandi (tapi sensor ya), adegan kita masak, adegan masang tali sepatu mau berangkat sekolah, dsb. Adegan yang ada di dalam kehidupan kita sehari-hari bisa dijadikan sebuah film pendek. Kenapa kita bisa kehabisan ide untuk membuat film pendek? Hayo!

Sebut saja adegan memasang tali sepatu, pas kita mau berangkat sekolah. Dari keseharian itu kita bisa membuat semacam struktur tiga babak dalam cerita. Pertama si tokoh, katakanlah Imi yang mau berangkat sekolah. Ambil sepatu, terus udah duduk dan tinggal pasang. Eh, nggak taunya kaos kaki nggak ada. Heboh, deh! Gara-gara kaos kaki nggak ada, seisi rumah jadi panik. Soalnya Imi nyaris telat, terus itu hari senin, terus dia mendapat tugas baca Pancasila di sekolah.

Pas kaos kaki ketemu, tiba-tiba tali sepatunya warnanya putih. Ini jadi heboh lagi, karena peraturan sekolah mengharuskan memakai sepatu yang warnanya hitam. Mulai dari lis, tali, dsb. Cuman kaos kakinya saja yang boleh berwarna putih. Seisi rumah heboh lagi buat nyariin tali sepatu warna hitam. Ketemu, tapi motor yang mau dipakai nganterin Imi bensinnya habis. Makin heboh lagi.

Adegan jadi tambah heboh waktu Imi dan Ayah berangkat sekolah dengan cara lari. Sementara di sekolah, posisi membacakan Pancasila (yang seharusnya Imi) nyaris digantikan oleh orang lain. Imi nggak mau itu terjadi, soalnya dia pengen bangets membacakan Pancasila. Ini jadi bukti bahwa dia mampu membaca Pancasila pas upacara bendera. Endingnya mau gimana? Ya, terserah si pembuat cerita. Mau dia jadi baca Pancasila, mau enggak. Bebas-bebas aja sesuai dengan taste si pembuat.

Ini bisa menjadi catatan, bahwa adegan kehidupan kita sehari-hari bisa dijadikan cerita. Seperti kejadian kita susah buang air besar, atau mungkin kamar mandi bau gara-gara ada yang makan pete, atau adegan nemu dompet.

So, adegan apa yang penting dalam kehidupan kamu?



(Sekitaran Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta / 22 Januari 2014)



Comments