Database Sinetron Daerah

http://on.fb.me/19KOFfz
Hari ini saya jalan-jalan ke TVRI Stasiun Palembang. Sekalian mengenang zaman dulu waktu SD saya pernah tampil di sini. Kalo melihat TVRI sekarang, jadi miris rasanya, soalnya TV yang tersebar di seluruh Indonesia ini terkesan ketinggalan zaman dan gak update. Padahal kita nggak akan begini tanpa TVRI.

Saya waktu kecil nggak akan tahu tentang Sinetron (Sinema Elektronik) kalau bukan gara-gara TVRI. Salah satu sinetron yang saya ingat bikinan TVRI Palembang adalah "Ola Kaya Hahaha". Waktu kecil saya beberapa kali ikutan "Aneka Ria Anak-Anak Nusantara", artinya, walaupun saya tinggal di kampung kesempatan itu tetap ada. Kesempatan seorang anak kampung untuk tampil di Televisi.

http://on.fb.me/1d9ay8R
Salah satu yang bikin saya jadi penasaran adalah, saya ingin menonton ulang sinetron "Ola Kaya Hahaha". Soalnya secara cerita, sinetron itu cukup punya twist di ending. Di sinilah saya nggak sengaja obrol-obrol dengan Kak Dedi (putra almarhum Yas Budaya) dan Kak Haeru Nasri tentang "database".

Permasalahannya, database film Indonesia maupun sinetron Indonesia itu kurang mendapat perhatian. Pertanyaannya, gimana dengan database sinetron daerah? Tiap daerah punya sinetron unik, yang pernah mendapat tempat di hati penontonnya. Seperti saya, jujur saja rasa rindu untuk menonton "Ola Kaya Hahaha" itu muncul. Melihat gambar TVRI zaman dulu dengan bintik-bintik resolusi, seperti kembali ke masa lalu. Seperti tersadar, mungkin ini yang membuat saya terjun ke dunia entertainment.

http://on.fb.me/1dnS9jm
Masalah database ini menjadi penting, soalnya, kemana lagi kita akan belajar tentang sejarah perkembangan sinema Indonesia? Soalnya saya suka gregetan kalo mendengar generasi zaman dulu yang suka mengatakan bahwa... Sinema zaman dulu lebih hebat dari zaman sekarang. Buktinya man-na? Kalo emang ada, saya ingin lihat.

http://on.fb.me/JCtbFr
Enak ngomongnya begini... Kalo kita punya pengetahuan tentang sinema zaman dulu, itu akan mempermudah kita untuk membuat sinema di masa mendatang. Soalnya… Kita gak akan bisa mengira-ngira selera penonton kita, kalo nggak melihat masa lalu sinema kita. Sederhananya, kalo luar negeri bisa, kenapa kita nggak bisa?

CATATAN : Sinetron itu kepanjangan dari Sinema Elektonik. Jadi yang namanya sinetron ya sinema juga, alias film juga.

(Hotel Aston Palembang, 2 Januari 2014)





Comments