![]() |
Saya baru ngeh, kalo film ini disutradarai oleh
Nayato Fio Nuala. Seingat saya, dia ini salah satu sutradara yang cukup
produktif di Indonesia. Mulai dari film romance sampe film horor pernah dia
garap. Kali ini dia membuat film berbeda, yaitu film laga.
Hal pertama yang menjadi catatan saya saat
menonton film ini adalah... Kok film laga gambarnya kayak film horor, ya? Unik
kalo menurut saya, sih. Terus setting-nya juga film horor bangets. Nggak ada
kesan bahwa ini film laga kalo secara gambar. Tapi ya, sah-sah aja. Mungkin ini
gaya Nayato dalam menyutradarai filmnya.
Secara pemaen juga unik. Yang jadi Aldo, kalo
menurut saya mengingatkan akan Marcel Chandrawinata. Nah, secara kostum yang
dikenakan juga sangat anak muda. Satu hal yang stylish adalah, saat Aldo mau
bertarung terus memakai headset gede di kupingnya.
Tapi ada yang kurang kalo menurut saya di sini,
yaitu musiknya. Aldo kan ingin menjadi pemusik klasik, mustinya pertarungan itu
dibuat dengan latar belakang musik klasik. Mungkin jadi slow motion, dan lebih
stylish dengan darah muncrat-muncrat. Kan nggak mesti adegan bertarung dibuat
dengan musik dengan beat keras.
Contoh adegan berkelahi yang tidak memakai musik
dengan beat cepat adalah Good Will Hunting. Saat Will dkk berantem di lapangan
basket gara-gara cewek yang mereka kenal dilecehkan. Will dkk berkelahi dengan
geng lawan, tapi musiknya tidak dibuat keras. Buat saya ini stylish, dan
terbukti film itu cukup mendapat perhatian di zamannya.
Terus untuk adegan perkelahian yang ada efek muncratan darah. Buat saya ini
juga asyik. Untuk film dengan genre seperti ini memang muncratan darah itu bisa
menghasilkan efek yang maksimal. Namun ada kekurangan dari segi sound efek,
soalnya, untuk membuat adegan lebih dramatis dibutuhkan juga sound efek yang
mengena. Kalo istilah novel silat zaman dulu tuh suka dibilang... Sret! Beset! Alias sebuah pisau
mengenai daging, sehingga menimbulkan efek.
Untuk ending titling juga unik menurut saya. Saya
suka karena dibuat animasi dengan gaya grafis. Mengingatkan saya akan film
“Kumohon, Cintailah Aku” yang dulu pernah saya bikin.
(Sekitaran Rumah
Sakit Islam Pondok Kopi, 16/1/2014)
Comments
Post a Comment