Catatan Sesudah Nonton Princess, Bajak Laut dan Alien

Film ke-39 Tiket ke-43

Lucu, nih. Saya nonton film anak-anak di pertunjukan terakhir hari ini (13/1/2014). Habis nonton Sang Kiai, saya langsung nyambung nonton film Princess, Bajak Laut dan Alien. Secara judul saja film ini sudah unik, gimana isinya, ya? Film ini disutradarai oleh 4 sutradara, dengan cerita yang unyu-unyu. Buat saya ini film anak-anak yang beda dari biasanya.

Dimulai dari segmen pertama yang berjudul Misteri Rumah Nenek. Yang pertama menarik perhatian saya adalah aktris senior Ade Irawan. Wuih, ternyata sudah lama dia nggak nongol di layar lebar. Secara cerita, film ini mengingatkan saya akan Home Alone.

Yang kedua lupa judulnya, tapi bercerita tentang seorang anak yang malu punya bapak penyanyi dangdut. Ini unik, nih. Cerita biasa, tapi digarap dengan manis. Saya juga suka sama cara penata kameranya mengambil gambar. Soalnya dia bisa mengambil komposisi asyik di tempat-tempat kumuh.

Yang ketiga bercerita tentang breakdance. Asyiknya bagian ini, terletak di tokoh utamanya yang anak kecil. Tampangnya itu, lho. Lucu bangets. Udah lucu, terus jago breakdance pulak. Asyik banget, deh.

Nah, segmen terakhir ini yang paling unik. Judulnya dipakai menjadi judul utama film ini. Asli ini film saya suka, secara gitu loh saya kan suka Tim Burton. Gayanya mengingatkan akan film Burton yang berjudul Mars Attack. Artistiknya, warnanya, wuih keren banget deh buat yang suka belajar production design.

Kesimpulan saya secara keseluruhan, film ini bisa unik karena ceritanya benar-benar dari sudut pandang anak-anak. Permasalahan mereka yang terkesan sepele, justru bisa menciptakan dramatik tersendiri.

(Omprengan Kampung Melayu ke Pondok Kopi / 13 Januari 2014)



Comments