Pelajaran Habis Menonton Slank Gak Ada Matinya

http://on.fb.me/Ka5kgW

Kali ini beda dari biasanya. Saya nonton film Indonesia di 21 Central Plaza, Bandar Lampung. Film yang akan saya tonton adalah... Slank Gak Ada Matinya. Kalau dilihat dari posternya, film ini memang diperuntukkan bagi para Slankers yang ada di Indonesia. Entah berapa banyak jumlah resminya, yang jelas, Slank punya massa banyak.

Opening film digambarkan dengan gaya grafiti (kalo istilah saya begitu), tapi animasi. Animasi yang ada di situ mengingatkan saya akan design opening di film Get M4rried. Satu hal yang menarik dari design opening adalah, ini sebuah job yang menarik sebenarnya. Membuat design opening yang keren gitu nggak mudah. Soalnya design opening ini awal sebuah film yang bisa memikat perhatian kita untuk masuk ke dalam cerita.

Contoh design opening yang keren itu seperti di film Panic Room, David Fincher. Di film itu nampak bagaimana opening titling (tulisan di awal film) bisa keren dengan pemandangan gedung yang ada di awal film.

Setiap movers (moviemakers) punya gaya design opening sendiri. Ini menyangkut apa yang dia suka. Seperti halnya di film Jomblo (Hanung Bramantyo), design openingnya dibuat dengan memakai animasi 2D (bener nggak, nih? Lupa2 inget soalnya). Ada adegan sebuah mobil jeep keliling ke sana kemari, hingga kemudian berubah menjadi mobil jeep beneran.

Biasanya tingkat kesulitan design opening ini terletak pada taste. Sejauh mana opening itu bisa menyatu dengan film, secara keseluruhan? Kadang-kadang ada design antara opening dan isi film nggak nyambung. Kayak begini, openingnya keren tapi isinya malah ngejomplang dengan openingnya.

Jadi kesimpulannya... Jangan sampai design openingnya justru lebih bagus dari filmnya? Takutnya nggak nyambung. Atau mungkin lebih jelek dari filmnya. Jadi bagaimana agar design opening itu bisa menyatu dengan filmnya? Banyak-banyak nonton film, liat-liat designnya, dari situ baru tau mana yang pas. Kalo belum ada yang pas, mending periksa mata deh.

#Kali2AjaRabun


Comments