Catatan Abis Nonton Eyang Kubur

http://bit.ly/18fvkgb


Wah! Gimana, ya? Secara judul aja film ini mengingatkan kita akan tokoh Eyang Subur yang cukup fenomenal. Bisa jadi pelajaran bahwa kita bisa pakai judul plesetan. Seperti kasus Bunda Putri, bisa kita plesetin jadi Bunda Puput. Atau kasus Bank Century, bisa kita plesetin jadi Bang Kentuti.

Macam-macamlah cara kita bikin judul dari plesetan tokoh atau pun peristiwa. Gue malah pernah secara gak sengaja baca akun twitter yang namanya Si Bolang Yudohoho. Lucu, deh! Jadi kebayang kalo ini adalah plesetan Susilo Bambang Yudhoyono.

Secara cerita film ini juga berisi tentang plesetan kisah Eyang Subur. Eyang Subur yang beristri banyak, yang sempat jadi heboh gara-gara punya istri 9. Yang menarik adalah, bagaimana cara mengemas sebuah film plesetan?

Jujur, gue nggak caritahu sinopsis film ini bercerita tentang apa. Yang gue liat adalah trailer (yang nggak sengaja ketonton di bioskop), terus poster. Secara poster mengesankan bahwa ini adalah film horor. Ternyata memang benar, ini adalah film horor-komedi.

Secara kemasan horor, gue suka satu scene saat di salon. Menurut gue scene itu oke. Sayang kurang nampol aja gemesnya. Mau tau scene-nya apa? Nonton, dong! Pokoknya pas adegan Gary Iskak bersih-bersih rambut.

Terus ada tokoh cewek Jepang yang disebut sama Yurike dengan sebutan... Buntelan Melon. Kenapa disebut dengan istilah itu? Pokoknya ada sesuatu yang memikat dari karakter tersebut. Nonton, deh! Kalo mau tau daya pikatnya apa?

Yang jadi pertanyaan gue... Film plesetan apalagi ya, yang kira-kira menjual?


Comments