Melanjutkan seri tulisan
saya mengenai Perjalanan FFI 2013. Untuk tulisan sebelumnya, bisa baca di link
bawah ini...
Kali ini saya akan membahas tentang Pameran Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang ada di salah
satu stan FFI, Simpang Lima. Saya baru ngeh, kalo FFI itu bisa jadi ajang
produk lokal untuk diperkenalkan ke luar. Setiap daerah mengirimkan produk-produk
yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, seperti Chocoklik dari Banyumas ini.
Chocoklik secara
desain kemasan mirip sama kopi. Terus ada tokoh pewayangan yang menjadi
cover-nya, sehingga benar-benar mewakili daerah. Tagline-nya juga keren... Extra Fine Javanese Chocolate. Kalo
sudah begini kebayang, bahwa tujuan penjualan dari Chocoklik ini untuk ekspor,
atau anak-anak muda yang lagi belajar Bahasa Inggris. Kuntilanak juga kalo mau
pinter bahasa inggris, musti ngemut ini coklat. Wkwkwk...
Ada lagi yang namanya
Madu Pramuka. Secara nama udah jelas, bahwa yang boleh nelen ini madu adalah
yang... Suci dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan. Ya, kalo masih disiplin
berani dan setia sih, belum masuk itungan.
Saya kok jadi mikir,
ya? Setelah job skenario sepi dan sekarang banyak nulis artikel, saya jadi
pengen berubah profesi. Tetep nulis, tapi beda tulisannya. Kalo dulu di
komputer dan berubah jadi film atau sinetron, sekarang, nulisnya di batik. Kalo
perlu semuanya dijadiin batik, termasuk wajahnya yang sempurna di hati saya.
#NgekNgok
Jenis-jenis kripik
emang banyak, dulu bahkan ada kripik yang terbuat dari bayam. Secara nama sudah
jelas, bahwa kripik nangka ini ya terbuat dari nangka. Tapi yang jadi
masalah... Kripik nangka kalo bahasa inggrisnya apa, dong?
#GoogleTerjemahan #Ah
Comments
Post a Comment