Catatan Perjalanan FFI 2013 (5)


Kalo sebelumnya dari sudut pandang mas Toto dan gue, sekarang coba kita lihat dari sudut pandang Agung (foto-foto karyanya Agung). Yang pertama saat kami berada di Stasiun Bandung, tanggal 5 Desember 2013 malam. Ceritanya kami berangkat malam dari Bandung, perkiraannya sampai Semarang jam setengah enam pagi. Kami kira itu kereta yang bakal kami naekin, nggak taunya bukan. Ndesow emang!


Waktu naek kereta, Agung duduk di dekat jendela. Katanya, biar puas motret-motret. Tapi memang agak masalah karena kereta kan goyang. Jadinya foto bikinan Agung banyak yang “goyang itik”. Untung yang ini agak mendingan, paling nggak bisa ketauan bahwa ini adalah di dalam kereta. Bukan dalam pesawat...


Pelayanan di Kereta Api Harina oke, paling nggak buat gue yang ndesow ini. Adeeem, berasa eksekutif-lah pokoke. Ada teh hangat yang harganya 5.000 perak (lupa-lupa inget nih persisnya). Terus ada chicken teriyaki, harganya kalo gak salah 25 ribu perak satu porsi. Tapi pas kok, buat sarapan pagi biar nggak masuk angin. Cuman kata Agung, masakannya keasinan. Wooo, berarti yang masak ngebet pengen kawin tuh kayaknya.


Tadinya kami mau lompat di Stasiun Kereta Api Semarang Poncol, soalnya deket sama Hotel. Enak kan, bisa jalan kaki pagi-pagi sekalian olahraga. Eh, nggak taunya nggak bisa. Kereta meluncur cepet dan kami pasrah hingga menuju Tawang. Sesampainya di sana kami kebingungan, sambil melihat-lihat google map. Kalo dikira-kira sih, ini kayaknya deket nih dari Tawang ke Whiz Hotel. Nggak taunya... Xixixixixix...


Sampai di hotel juga akhirnya. Yeaaah, berhasil! Ternyata nggak jauh, kok. Mungkin karena udah jarang jalan kaki, jadinya berasa nggak sampe-sampe. Nggak berhenti minum air mineral, akibatnya keringat ngucur dan lengket. Mana nggak ada cewek Semarang yang joging lagi pagi-pagi gitu. Alhasil cuapeknya minta ampyouuun. Hehehehe...

Bersambung (Mau berapa episode, nih?)


Comments