Catatan Perjalanan FFI 2013 (3)

http://on.fb.me/1iRckyz

Itu adalah foto gue waktu kembali ke Bandung. Gue sama Agung baru turun dari Kereta Api dengan tatapan mata sayu, perut keroncongan, dompet tongpes. Ternyata jadi petualang itu nggak asyik banget, deh. Suka ketemu hal-hal yang nggak nyaman. Kayak gue, lagi-lagi harus bermasalah dengan masuk angin karena kelamaan di AC. Ndesow!


Kali ini gue mau bahas, apa yang gue temuin di Kereta Api waktu berangkat. Yaitu, di Kelas Eksekutif KA Harina. Ternyata di situ ada televisi, lho. TV-nya memutar film lama yang berjudul, Night at The Museum 2. Yang unik bukan film atau TV-nya, tapi, yang unik adalah tulisan kecil di kiri atas. Biasanya di situ ada tulisan RCTI, SCTV, TRANS, dsb. Namun kali ini tulisannya justru KA TV. Berhubung ngantuk dan males nanya, gue simpulin sendiri ajah, bahwa KA TV itu adalah TV-nya Kereta Api.


Waktu jalan kaki dari Stasiun Semarang Tawang ke Whiz Hotel, gue nemu spanduk yang bertuliskan “Bioskop Masuk Rumah”. Gila emang, sekarang teknologi memudahkan semua orang untuk menikmati tayangan bioskop. Bahkan yang ini menjamin, bahwa yang ada di rumah itu sudah pasti sama dengan yang ada di bioskop. Emang iya, ya?


Itu adalah loker yang ada di Whiz Hotel. Di situlah kami menitipkan tas, sewaktu kepagian mau check in. Untuk lebih jelas mengenai ceritanya, mending baca di sini deh. Kalo kita udah nginep di situ, penyewaan loker dianggap gratis. Asyik, kan? Sambil nunggu check in, kita bisa jalan-jalan dulu tanpa harus membawa tas.


Oh, ya. Sebelum nonton 99 Cahaya di Langit Eropa. Gue sempet melihat spanduk ini. Wuiiih, gue suka bertanya-tanya sama diri gue sendiri. Berarti kalo gue gak sengaja baca ini, gue bintang dong! Tapi yang jadi masalah, gue tuh bintang film atau bintang sinetron? Kayaknya sih...

Bintang kecil, di langit yang biru. Amat banyak, menghiasi angkasa. Aku ingin, terbang dan menari. Jauh tinggi, ke tempat kau berada.

Bersambung...


Comments