Catatan Abis Nonton Sagarmatha

http://bit.ly/1hrcOtt


Awalnya sih, gue cuman pengen nonton Nadine Chandrawinata. Bukan apa-apa, walo pun cinta kami nggak mungkin bersatu, tapi satu-satu aku sayang ibu. Wkwkwk... Okelah! Memang yang jadi tujuan utama gue nonton film ini adalah Nadine. Maklum, dia emang udah pernah memikat hati gue lewat film Realita Cinta dan Rock n Roll. Yang jadi pertanyaan awal gue adalah, akan jadi gimana karakter Nadine di film ini?

Tapi ternyata gue salah. Tiba-tiba film ini bikin gue jatuh cinta sama temennya Nadine. Mau nggak mau gue buka google, buat caritahu, siapa sih temennya Nadine yang ada di film itu? Pokoknya dia memerankan karakter Kirana. Hehe... Mirip-mirip lagu Dewa, ya?

Jreng! Ternyata dia bernama Ranggani Puspandya. Tambah sebel lagi gue sama film ini gara-gara... si Ranggani mirip sama seseorang. Gila! Dari satu angle ke angle laen ternyata Ranggani emang persis. Asem emang film ini. Bikin gue jadi ngenes sendirian di gedung bioskop. Mana lupa bawa jaket pulak, jadinya kedinginan sendirian. Brrr...

Secara judul gue baru tau, ternyata Sagarmatha itu adalah taman nasional. Jadi bisa jadi pelajaran buat movers (moviemakers) untuk membuat judul berdasarkan setting cerita. Misal ceritanya tentang kebun raya Bogor, filmnya mungkin berjudul “Kebun Raya Bogor”. Atau mungkin “Benteng Kuto Besak” yang ada di Palembang. Intinya, tadi gue nggak tau kalo ini taman nasional. Gue kira Sagarmatha itu penyegaran mata.

Secara karakter, film ini bikin gue jadi mikir. Satu si Nadine, satu lagi Ranggani. Buat cowok, ini bisa jadi semacam pilihan. Lo akan pilih cewek yang tipe face-nya kayak Ranggani atau Nadine. Seperti yang gue bilang tadi, gue lebih suka sama Ranggani. Soalnya dia mengingatkan gue sama seseorang (tuh kan kesebut lagi). Lo pilih siapa?

Secara cerita, asli gue nggak nyangka sama film ini. Dari awal sampai menjelang akhir gue disuguhin cerita tentang persahabatan. Mereka berpetualang menuju Himalaya. Tapi ternyata di ending, kejutannya menjadi luar biasa. Tadinya pas di tengah gue sempet bingung, ini cerita kok alurnya mulai ngawur. Tapi ke belakang baru terkuak. Ternyata si Kirana itu... Dia adalah... Kirana rupanya... Akh! Nonton aja, deh. Nggak seru kalo diceritain.

Secara gambar. Namanya berada di lokasi yang keren, pasti gambarnya juga keren, dong. Gosip-gosip ini film pakek kamera DSLR? Tapi gue kayaknya nggak yakin, deh. Kayaknya ini film pakek kamera laen? Tanya sendiri deh sama DOP-nya kalo mau tau. Yang pasti nggak mungkin pakek polaroid.

Entah editing atau cerita yang bikin twist film ini jadi oke. Soalnya pas adegan Kirana walk out, gue jadi mikir, kenapa shot ini musti ada? Gue suka shot ini soalnya mewakili sebagian besar cerita. Shot statis dengan dissolve yang lumayan lama. Apa maksudnya coba? Hehe... Ada, dweeeh!

Tapi secara keseluruhan film ini bikin gue jatuh cinta sama Ranggani. Yap. Dia memang mirip sama seseorang.

#Hiks #Diajeeeng


Comments