![]() |
Setiap film yang diikutkan ke dalam festival, pasti ada menang dan kalahnya. Kalau menang, maka film itu akan tercatat dalam sejarah. Begitu juga dengan pendukung-pendukung unggulan lain. Seperti sutradara, penulis skenario, pemeran utama pria, pemeran utama wanita, penata kamera, editor, dsb.
Jika kita menang FFI, maka label yang akan kita sanding adalah... Pernah mendapatkan piala citra. Sebuah penghargaan prestisius dalam bidang perfilman di Indonesia. Lalu, seberapa pentingkah piala citra itu?
Dulu gue pernah baca di sebuah berita online atau majalah, lupa persisnya. Berita itu berisi tentang sebuah penelitian di Amerika. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa, para pemenang oscar itu cenderung awet muda. Sebuah penjelasan yang menurut gue gak masuk akal. Tapi kalo melihat Clint Eastwood yang udah kakek-kakek tapi masih eksis, gue rasa sih masuk akal. Gimana dengan FFI? Apa pemenang piala citra itu bisa awet muda?
Logika sederhana gue sih begini (tapi masih mungkin lho). Pemenang piala citra adalah orang yang berhasil membuat karya yang prestisius. Secara nilai seni itu disebut tinggi. Untuk mencapai ke tahap itu, diperlukan proses yang tidak mudah.
Sebagai contoh, jika seorang penulis skenario bikin cerita tentang anak muda. Mau nggak mau dia masuk ke dalam dunia anak muda, ikutan galau dengan mereka, dan berbicara dalam bahasa unyu-unyu. Supaya dia bisa berbaur dengan anak muda tersebut, mau gak mau dia berpakaian ala anak muda. Lama-lama orang susah membedakan umurnya, karena penampilannya up to date.
Tapi bagaimana jika ada moviemakers (movers) yang masih muda, tapi mau bikin kisah tentang orang-orang tua? Apakah dia akan terlihat awet muda? Kalo menurut gue sih, jelas dia akan awet juga. Tapi bedanya kalo yang tadi awet muda, yang ini awet tua. Wkwkwkwk...
Mungkin yang dimaksud pemenang oscar bisa awet muda itu adalah, karena dia terus bergairah untuk berkarya. Gairah inilah yang membuat para movers menjadi muda.
Jadi misalkan gue menang piala citra, otomatis itu berpengaruh terhadap kondisi psikologis gue. Yang tadinya mungkin nggak pede, setelah menang malah jadi pede. Yang tadinya susah dapet job, setelah menang malah tambah banyak job (plus harganya naik, hehe). Yang tadinya aktris-aktris gak mau noleh, sekarang jadi menyapa, ngajakin salaman, malah kadang-kadang minta nomer hape, nomer rumah, sampe nomer sepatu. Mau nimpuk pala gue ngkale, ya?
Pokoknya seru, deh. Gue kebayang orang sekampung bakal heboh gara-gara gue dapet piala citra. Malah gue sempet kepikiran bisnis gini, kalo gue menang piala citra. Gue kasih kesempatan orang sekampung buat foto bareng sama piala tersebut. Kalo sekali foto aja bayarnya 100.000 perak, berarti kalo penduduk kampung itu 10.000 omsetnya bisa 1 milyar, dong? Waaah, gue bisa bikin film kalo kayak gini caranya. Bisa menang piala citra lagi, terus bisnis foto bareng piala citra lagi. Bikin film lagi, menang FFI lagi, bisnis foto bareng piala citra lagi... Teruuus deh pokoknya.
Hmmm... Menarik juga, ya?
Grup Facebook Tentang FFI 2013
Daftar Unggulan Festival Film Indonesia 2013
(Kereta Api Harina, Bandung - Semarang / 6 Oktober 2013)
Comments
Post a Comment