![]() |
Judulnya keren,
nih. Bangkit Dari Lumpur, kalo disingkat jadi BDL. Yaaa... beda-beda tipislah
kalo sama BCL. Gue pertama kali tau film ini justru di grup facebook Bioskop Indonesia. Grup yang sekarang anggotanya terdiri dari 140 orang, berisi
tentang mereka-mereka yang perhatian dengan situasi perbioskopan di negeri ini.
Ini menyangkut masalah jumlah penonton yang berakibat pada pendapatan sebuah film.
Gampangnya...
Semakin banyak penonton datang ke bioskop, maka pendapatan film tersebut
semakin banyak. Itu berarti film akan tetap diproduksi lagi. Bukan tidak
mungkin ke depan ada pemerataan film dari tiap daerah yang tayang di bioskop.
Artinya, wacana desentralisasi (atau kata orang-orang era otonomi) juga
berpengaruh ke industri hiburan. #NgkaleTapi
Membahas tentang film BDL, yang pertama jadi
perhatian gue adalah penulis skenario-nya. Tak lain dan tak bukan Dion
Adimufti, sahabat lama yang pernah ngambek-ngambekan sama gue. Gue jadi minder
abis nonton film ini, soalnya, belum tentu gue bisa meramu horor dan komedi
jadi satu paket. Terus pengadeganannya. Kayak adegan pengejaran Shakira di
bawah titik-titik hujan itu bagus banget. Kok bisa ya, bikin visual sehingga
garis-garis hujan itu terlihat eksotik?
Cerita. Menurut gue kisahnya rada unik. Soalnya
menggabungkan fenomena di masyarakat tentang jual beli organ. Gayanya
mengingatkan akan film seperti Crank
yang pernah heboh dulu. Plot menarik, secara garis besar diwakili oleh 2 plot.
Satu plot dengan gaya komedi, satu plot dengan gaya horor. Komedi campur horor
jadinya... Komedhor. Hehe...
Nah, yang cukup menarik perhatian gue adalah tokoh
Monica yang diperankan oleh Febriyanie Ferdzilla. Kalo mau ngebahas perempuan yang satu ini sih, menurut gue, dia
ini seksi yang berkelas. Apa, ya? Mungkin lebih tepat kalo gue sebut istilahnya
tuh... Sensual. Kalo nggak percaya,
nonton aja deh. Gue juga penasaran sama aktingnya di film-film laen. Soalnya
kalo ngecek wikipedia, dia udah cukup banyak juga maen film.
Terus masalah sound effect. Gue suka gaya
cekikikannya hantu bernama Shakira ini. Lucu
tapi serem. Jadi inget bagaimana cara Spielberg dan tim mencari sound
effect untuk suara dinosaurus. Lupa-lupa inget ya... Kayaknya mereka dulu
bikinnya dari suara sapi yang dibuat efek sedemikian rupa. Gimana caranya?
Makanya belajar! Jangan extreme close up (ECU) ke
bibir doang bisanya. :P
Comments
Post a Comment