Oleh : Wurry Parluten
Mendengar namanya saja kita langsung membayangkan, ini berarti ada hubungan dengan dunia maya. Dunia yang bisa dibilang, sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Tapi supaya lebih jelas, saya akan meluruskan dulu, apa itu Piala Maya.
Piala Maya adalah cara mengapresiasikan film-film Indonesia lewat dunia maya. Lantas, apresiasi yang disampaikan dari dunia maya inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata. Bentuk nyatanya adalah, berupa sebuah ajang malam penghargaan tahunan untuk film terkini. Sejauh ini ajang Piala Maya sudah dilakukan satu kali, tepatnya pada tanggal 15 Desember 2012 di Jakarta.
Kemunculan Piala Maya ini tak lepas dari akun twitter @FILM_Indonesia, yang sudah menjadi media apresiasi sejak 26 Desember 2009. Sejauh ini akun twitter @FILM_Indonesia sudah memiliki pengikut sebanyak 174.230 followers. Artinya dari sini bisa kita analisis, bahwa akun twitter tersebut sudah memiliki 174.230 orang yang intens mengapresiasi film Indonesia.
Bicara pangsa pasar, itu artinya sudah ada kurang-lebih 100.000 orang yang siap menonton film-film Indonesia. Makanya tugas filmaker ke depan adalah menjaga agar 174.230 orang potensi pasar ini tetap intens mengapresiasi film Indonesia. Malah kalau perlu bisa menyaingi akun twitter @agnezmo yang sekarang menjadi akun dengan pengikut terbanyak di Indonesia. #HarusOptimis #Eeeergh
Menurut saya, logika pasarnya sangat masuk akal. Mungkin kita perlu belajar dari infotainment yang bisa mengemas isu, sehingga menghasilkan sekian banyak program infotainment di TV, terus tabloid, situs selebriti, dsb. Tugas kita bersama adalah mendukung akun @FILM_Indonesia agar bisa meraup lebih banyak lagi follower. Karena kalau semakin banyak follower akan membuat investor berfikir, bahwa pangsa pasar penonton di Indonesia itu tinggi. Negara juga diuntungkan dengan pendapatan dari pajak tontonan. Lalu ini juga bisa mengatasi masalah pengangguran, kalau 1 film bisa mempekerjakan orang sebanyak 100, maka akan ada berapa orang yang dipekerjakan dari industri film kalau dalam setahun produksi film kita 100 juga? Itu belum termasuk bagian distribusi, dsb, lho.
Kembali lagi ke Piala Maya, kali ini tim yang bersangkutan hendak membuat ajang nyata untuk kedua kali. Bahkan mereka menawarkan beberapa kompetisi film non bioskop. Maksudnya, memberi kesempatan kepada filmaker-filmaker baru untuk berkembang lebih giat lagi.
Untuk keterangan bagaimana agar kita bisa ikut kompetisi, bisa di klik pada link di bawah ini...
Ketentuan Kompetisi Non-Film Bioskop Piala Maya 2013!
Piala Maya adalah cara mengapresiasikan film-film Indonesia lewat dunia maya. Lantas, apresiasi yang disampaikan dari dunia maya inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata. Bentuk nyatanya adalah, berupa sebuah ajang malam penghargaan tahunan untuk film terkini. Sejauh ini ajang Piala Maya sudah dilakukan satu kali, tepatnya pada tanggal 15 Desember 2012 di Jakarta.
Kemunculan Piala Maya ini tak lepas dari akun twitter @FILM_Indonesia, yang sudah menjadi media apresiasi sejak 26 Desember 2009. Sejauh ini akun twitter @FILM_Indonesia sudah memiliki pengikut sebanyak 174.230 followers. Artinya dari sini bisa kita analisis, bahwa akun twitter tersebut sudah memiliki 174.230 orang yang intens mengapresiasi film Indonesia.
Bicara pangsa pasar, itu artinya sudah ada kurang-lebih 100.000 orang yang siap menonton film-film Indonesia. Makanya tugas filmaker ke depan adalah menjaga agar 174.230 orang potensi pasar ini tetap intens mengapresiasi film Indonesia. Malah kalau perlu bisa menyaingi akun twitter @agnezmo yang sekarang menjadi akun dengan pengikut terbanyak di Indonesia. #HarusOptimis #Eeeergh
Menurut saya, logika pasarnya sangat masuk akal. Mungkin kita perlu belajar dari infotainment yang bisa mengemas isu, sehingga menghasilkan sekian banyak program infotainment di TV, terus tabloid, situs selebriti, dsb. Tugas kita bersama adalah mendukung akun @FILM_Indonesia agar bisa meraup lebih banyak lagi follower. Karena kalau semakin banyak follower akan membuat investor berfikir, bahwa pangsa pasar penonton di Indonesia itu tinggi. Negara juga diuntungkan dengan pendapatan dari pajak tontonan. Lalu ini juga bisa mengatasi masalah pengangguran, kalau 1 film bisa mempekerjakan orang sebanyak 100, maka akan ada berapa orang yang dipekerjakan dari industri film kalau dalam setahun produksi film kita 100 juga? Itu belum termasuk bagian distribusi, dsb, lho.
Kembali lagi ke Piala Maya, kali ini tim yang bersangkutan hendak membuat ajang nyata untuk kedua kali. Bahkan mereka menawarkan beberapa kompetisi film non bioskop. Maksudnya, memberi kesempatan kepada filmaker-filmaker baru untuk berkembang lebih giat lagi.
Untuk keterangan bagaimana agar kita bisa ikut kompetisi, bisa di klik pada link di bawah ini...
Ketentuan Kompetisi Non-Film Bioskop Piala Maya 2013!
Semoga berguna!!!
Comments
Post a Comment