1. Memfokus
Memfokus adalah
menyetel lensa agar menimbulkan imaji tajam pada fotonya nanti. Fotografi pada
dasarnya memindahkan imaji yang ada di alam nyata ke dalam gambaran dua dimensi
dengan bantuan lensa.maka, dengan pemindahan dimensi dari tiga menjadi dua ini,
ada bagian yang akan lebih menonjol daripada yang lain akibat keterbatasan
lensa. Memfokus bisa juga menghilangkan sama sekali latar belakang dengan bukaan
diafragma yang sebesar mungkin dan dengan lensa sepanjang mungkin memfokus
dengan menonjolkan obyek tertentu disebut dengan selective focus.
2. Ada beberapa
kategori kegiatan memfokus
a.
Fokus statis : kegiatan memfokus dalam pemotretan yang obyeknya tidak bergerak,
misalnya memotret pemandangan atau memotret manusia yang memang berpose. Pada
pemotretan manusia, titik yang harus difokus adalah mata manusia. Yang harus
dicatat, depth of field bagian jauh dari lensa sekitar dua kali lebih panjaang
daripada depth of field ke bagian dekat lensa. Dengan kenyataaan itu, kalau
kita memotret orang dalaam tiga baris seperti disebut tadi, sebaiknya kita
memfokus ke deret tengah, lalu geser penyetelan lensa sedikit ke baris yang
depan.
b.
Fokus bergerak: Misalnya memotret atlet yang bermain tenis, atau memotret peragaan
busana Kondisi ini menyebabkan pemotret terus menerus mengubah setelan
fokusnya. Di sini , selective focus juga berperan yaitu dengan mengaburkan
latar belakang sehingga obyek utama menonjol.
c.
Fokus jebakan: Menyetel fokus dengan perkiraan tanpa membidik biasanya disebut
dengan preset focus.Ini dilakukan misaalnya ketika kita memotret obyek yang
akan lewat dalam waktu singkat, atau pada waktu yang tidak terduga, ataau pada
keadaan yang tidak memungkinkan kita memotret dengan normal.
3. Kemampuan
Melihat Dan Komposisi
Dalam fotografi
kemampuan melihat secara fotografi berarti tidak sekedar melihat tetapi juga
merasakan bagaimana benda-benda di sekeliling kita ini ada karena terang dan
gelap.Bagaimana benda-benda tersebut bisa menjadi suatu tatanan yaang bermakna.Bagaimanaa
kita melihat warna-warna saling berlawanan atau justru menjadi harmonis.
Belajar fotografi berarti juga harus mempelajari dasar-dasar desain, cahaya,
warna dan perspektif.
4. Berbagai
Komposisi
Desain dalam
dunia fotografi lebih dikenal sebagai komposisi, yakni memadukan massa benda,
warna dan cahaya. Dalam mempelajari komposisi, pemotret harus menghilangkan
dimensi ketiga yaitu kedalaman atau ketebalan dari sasaran pemotret.Dimensi
ketiga dapat dilihat oleh manusia karena ia melihat dengan mempergunakan kedua
matanya.Sementara , kamera hanya melihat dengan “satu mata” saja. Dalam
fotografi terdapat beberapa kategori komposisi, meskipun tidak ada patokan
komposisi mana yang baik dan jelek, tetapi ada baiknya kita mempelajari komposisi seperti yang pernah
dikenal selama ini :
a.
Komposisi grafik
Komposisi
grafik adalah suatu gambar , dalam mana unsur-unsur garis dapat membentuk
kotak-kotak, bulatan, segi tiga dll. Misal gambar yang dibentuk oleh kawat
telpon atau rel kereta api nyata sekali sebagai garis.Sekelompok bantuk-bantuk
alami, yang dibentuk oleh garis-garis nyata dapat merupakan suatu pola. Gambar
seperti itu disebut :”pattern” atau “abstract design”.Sifat dari gambar pola
ini sangat teratur, dan pembagian ruang yang diisi oleh bentuk-bentuk yang
lain, dapat merupakan suatu nirmana yang mengasyikkan.
b.
Komposisi tradisional
Komposisi
tradisional ditemukan pada lukisan-lukisan Tiong Hwa dan Jepang. Format yang
digunakan adalah format tinggi (vertikal) dalam mana panjang (atau tingginya)
lebih besar dari tiga kali lebarnya. Atau dalam komposisi horisontal dalam mana
panjang lebih besar dari tiga kali lebarnya (tingginya) Sifat-sifatnya adalah :
1.
Kesederhanaan dalam nirmana (pola gambar)
2.
Ekonomis dalam detail, dengan menghilangkaan atau mengaburkan bagian-bagian
yang tidak esensial dalam nirmana.
3.
Peranan garis yang menonjol, dengan sapuan-sapuan kuas yang halus dan sensitif.
c.
Komposisi bali
Komposisi
Bali terkenal pada lukisan-lukisan Bali, yang sering tidak memuat horison
sebagai perbatasan antara bumi dan langit.Lukisan-lukisan demikian seakan-akan
dipandang dari posisi-posisi tinggi, hingga pemandangan meluas ke belakaang. Di
samping itu detail diutarakan secara dekoratif, artinya ditarik garis-garis
yang teratur seperti membatik dan warna-warna diisi secara polos dalam
tiap-tiap bidang.
d.
Komposisi surealisme
Surealisme
adalah penyajian benda-benda yang hubungan satu dengan yang lainnya tidak
wajar. Tujuan penyajian surealisme adalah menarik perhatian dan menggugah
khalayaan terhadap sesuatu.itulah sebabnya gaya ini sering dipakai dalam
advertising .
e.
Komposisi yang menyimpang dari ide konvensional
Yang
disebut ide konvensional adalah tema atau peraturan-peraturan yang telah
mantap, dan diterima secara universil. Hal itu termasuk “balance”, keseimbangan
pandangaan dan pembagian serta pengisian bidang. Segala apa yang diutarakan di
atas, dapat dilanggar semua pemotret, dan sama sekali tidak mengikat siapapun.
Comments
Post a Comment