Oleh : Wurry Parluten
Setiap film, pasti ada sesuatu yang unik yang bisa kita pelajari. Sesuatu itu yang bisa kita bawa pulang dan menjadi catatan kita sebagai filmaker. Film ke-5 yang saya tonton adalah Rumah Angker Pondok Indah, sutradara sahabat lama saya Dede Ferdinand.
Film ini adalah genre film horor, dimana ceritanya memanfaatkan cerita urban legend, Rumah Pondok Indah. Sebelumnya ada film yang dibuat dengan fokus cerita yang sama, bahkan yang dahulu mendulang kesuksesan box office. Apakah film kali ini berhasil? Kita lihat data penontonnya nanti.
Catatan yang menarik minat saya di film ini justru lebih kepada pemainnya. Pemain Rumah Pondok Indah, kalau dilihat sepintas ada yang mirip Happy Salma dan Marshanda. Kita kenal 2 artis ini sebagai salah satu ikon Indonesia. Walaupun nama mereka sekarang kurang terdengar, tapi keduanya pernah mendapat tempat di masyarakat.
Oleh karena itu saya punya kesimpulan menarik jika ingin menjadi filmmaker, yaitu tentang aktor/aktris yang mirip-mirip. Jika di tempat kita berada, ada pemeran yang mirip-mirip public figure, kita bisa memberdayakannya jadi pemain di film kita. Pertimbangan bisnisnya begini, daripada bayar mahal-mahal pemeran yang sudah terkenal, mending cari mereka yang masih fresh dan mirip-mirip.
Setelah dapat pemeran yang mirip-mirip, lalu kita ganti nama (calon aktor/aktris) itu, dengan nama yang juga mirip-mirip sama public figure ngetop. Kita perlu belajar dari grup-grup dangdut kampung. Soalnya kadang mereka memakai nama yang mendompleng penyanyi ternama agar bisa ngangkat. Semisal: Iyek Irama (mirip-mirip sama Rhoma Irama), terus Titin Ardilla (mirip-mirip sama Nike Ardilla), model-model beginilah. Nama yang memang sudah melekat di hati penonton, kita manfaatkan demi mendongkrak nilai jual film.
Ada banyak di sekitar kita orang-orang yang mirip public figure. Sahabat saya Ilham Anas saja ngetop gara-gara mirip sama Barrack Obama. Dia dipakai untuk iklan, bahkan sampai ke luar negeri segala. Sekarang gara-gara itu dia sering dipanggil dengan sebutan Ilham Obama. Ini menunjukkan yang model begini tidak ada salahnya dicoba.
Dulu, waktu saya mengerjakan tugas kuliah, saya pernah bertemu dengan cewek kampung yang mirip bener sama Angelina Jolie. Sayang sekarang entah dimana dia berada. Andai waktu itu dia masuk dalam casting, mungkin bisa lebih menjual lagi.
Agar aktor-aktris tersebut lebih meyakinkan aktingnya, dilatihlah supaya lebih baik lagi. Kalau masih gak berhasil juga, bikin saja sepanjang film adegan dia gak ngomong. Ingat, Monica Belluci minim dialog bisa berhasil memikat dengan peran "Malena".
Semoga bermanfaat! Sesuai deskriftif dalam inovasi yang signifikan menuju kualitatif produktisasi. :D
Comments
Post a Comment