Azrax


Oleh : Wurry Parluten

Tiba-tiba saya kaget, ternyata tanggal 5 september 2013 akan ada film rilis dengan judul Azrax. Secara judul saja sudah aneh, apa maksudnya Azrax? Jadi penasaran. Ternyata ini adalah film terbaru dari Putri Indonesia, Nadine Chandrawinata. Di sini Nadine memerankan tokoh Fanny, seorang wartawati yang menyelusup masuk ke sindikat perdagangan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri. Penasaran, seperti apa karakter Nadine memerankan tokoh wartawan?

Nadine muncul pertama kali di film lewat Realita, Cinta dan Rock'n Roll, tahun 2006. Di sini Nadine menjadi semacam groupie, bagi anak band baru yang tengilnya minta ampun. Image yang menempel pada diri Nadine, membuat dia terkesan sebagai cewek liar. Mungkin inilah yang jadi daya pikat Nadine, sehingga dia bisa kembali berakting sebagai wartawati di film Azrax.

Selain Nadine, ada lagi nama lain yang mengejutkan di film ini. Tak lain dan tak bukan Gatot Brajamusti, alias Ketua PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) periode 2011-2015. Bahkan di poster film, Aa’ Gatot digambarkan berambut gondrong, berjalan menjauhi ledakan besar, mirip benar seperti film-film jagoan Hollywood. Selain sebagai aktor, Aa’ Gatot juga Produser di film ini. Jelas-jelas terbaca di atas poster PT. Gatot Brajamusti Film.

Film ini disutradarai oleh Dedi Setiadi, sutradara lama Indonesia yang sudah malang-melintang di dunia entertainment. Karya-karya yang pernah dia sutradarai, antara lain: Jendela Rumah Kita (1988), Siti Nurbaya (1992), Keluarga Cemara, bahkan True Love (2011).

Berikut hasil wawancara saya dengan Dedi Setiadi, sang sutradara (diedit ulang)...

Saya: Om! Mau tanya, sebenarnya "Azrax" itu artinya apa, ya?
Om Dedi: Nama orang,itu ciptaan Produsernya.
Saya: Di sini ada Nadine Chandrawinata, yang jadi pemain. Kesan tentang dia bagaimana, Om?
Om Dedi: Nadine serius dan konsekwen dengan pilihannya. Di lapangan dia sangat profesional. Fisik yang kurus sementara dia harus bermain "keras". Dia cantik tapi harus jadi "kumal". Dijalani secara enjoy dan super serius. I like her!
Saya: Aa’ Gatot jadi apa sih di film ini? Kok kesannya jadi mafia?
Om Dedi : Dia hero lah,menolong TKI yg dizolimi PJTKI-nya (Janji kerja di mall, dst), taunya dijadiin pelacur! Nah Aa’ ini yg membebaskan mereka.

Karena berbicara tentang TKI, maka film ini bisa jadi sudut pandang berbeda dari permasalahan tersebut. Mungkin bayangan kita kalau bicara tentang TKI berarti film drama yang nangis bombay, tapi di sini beda, genre yang dipakai adalah action.

Om Dedi bercerita mengenai pengalamannya menyutradarai film action. Menurutnya, film action menuntut disiplin tekhnis dan pengetahuan yang berbeda dari drama. Saya bisa membayangkan apa yang dimaksud oleh Om Dedi, sebab shot-shot dan angle di dalam film action itu banyak. Terutama untuk adegan berkelahi.

Terlepas dari action atau drama, Azrax adalah film yang patut kita tunggu. Sebab TKI adalah masalah yang sampai saat ini masih terus menjadi bahan perbincangan hangat. Selamat menonton, semoga mendapatkan manfaat! Salam!



Comments