Memang nasib lahir tidak bisa kita rubah, tapi nasib di masa depan kita sendiri lah yang menentukan, itu kira - kira pesan yang ingin di sampaikan dari film yang di angkat dari novel karya Iwan Setyawan ini. Film yang di sutradarai oleh sutradara muda yang banyak menerima penghargaan di luar negeri, Ifa Isfansyah, ini akan rilis di bioskop pada tanggal 25 april 2013.
Sinopsis
Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6x7 meter, Iwan bermimpi akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya, sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan.
Pendidikanlah yang membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia.
Namun, gemerlap lampu-lampu New York tak dapat mengobati kenangan yang getir. Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dan menghadirkan seseorang yang membawanya menengok kembali ke masa lalu. Cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.
Comments
Post a Comment